DosisPas.com

 "The Adventure of the Final Problem" adalah salah satu kisah terkenal dalam seri Sherlock Holmes, di mana Sherlock Holmes dihadapkan pada musuh terbesarnya, Profesor Moriarty. Berikut adalah beberapa poin penting dalam kisah "The Adventure of the Final Problem":

Profesor Moriarty: Moriarty adalah penjahat jenius yang telah lama menjadi musuh Holmes. Dia adalah pemimpin jaringan kejahatan yang sangat kuat di London dan merupakan otak di balik banyak kejahatan di kota itu.

Pertarungan terakhir: Holmes dan Moriarty terlibat dalam pertarungan terakhir mereka di tepi air terjun Reichenbach. Pertarungan itu sangat dramatis dan brutal, dengan Holmes dan Moriarty saling mengunci satu sama lain. Holmes berhasil membunuh Moriarty, tetapi ia terpaksa melompat ke sungai yang deras di bawahnya, dan dianggap telah tewas.

Kesedihan Watson: Watson sangat terpukul oleh kematian Holmes dan memutuskan untuk menulis catatan tentang petualangan terakhir Holmes. Ia merasa kehilangan yang besar dan sulit untuk menerima kenyataan bahwa sahabatnya telah tiada.

Kembalinya Holmes: Dalam kisah-kisah berikutnya, diketahui bahwa Holmes selamat dari kematian dan telah bersembunyi selama beberapa waktu di luar negeri. Dia kemudian kembali ke London dan terus melakukan investigasi dan memecahkan berbagai kasus.

Kisah ini menunjukkan betapa kuatnya musuh terbesar Holmes, serta keberanian dan tekad Holmes dalam menghadapi musuhnya. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya persahabatan dan hubungan manusia, serta kesedihan dan kehilangan yang dihadapi ketika kita kehilangan orang yang kita cintai. Kisah ini juga menunjukkan bahwa tidak selalu mudah menerima kenyataan dan kehilangan, dan bahwa kadang-kadang orang yang kita kira telah tiada bisa saja kembali ke kehidupan kita.

"The Adventure of the Dancing Men" adalah salah satu kisah pendek dari seri Sherlock Holmes yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle. Kisah ini melibatkan misteri surat yang dihiasi dengan gambar-gambar kecil penari yang mengancam nyawa klien Holmes, seorang wanita bernama Elsie Cubitt. Berikut adalah beberapa poin penting dalam kisah "The Adventure of the Dancing Men":

Surat penari: Elsie Cubitt menunjukkan Holmes beberapa surat aneh yang dia terima dari mantan suaminya. Surat itu dihiasi dengan gambar-gambar penari kecil, yang membentuk huruf dan kata-kata. Isi surat tersebut mengancam nyawa Elsie dan pasangan barunya, Jack Trevor.

Jack Trevor: Jack Trevor adalah pasangan Elsie Cubitt, yang ia temui selama tinggal di Amerika. Jack sangat mencintai Elsie dan akan melakukan apa saja untuk melindunginya.

Pengkodean: Holmes mencoba untuk memecahkan pengkodean surat penari, dan akhirnya berhasil menentukan bahwa pesan tersebut adalah peringatan untuk Elsie tentang bahaya yang mengancam hidupnya.

Alfred Cubitt: Alfred Cubitt adalah mantan suami Elsie, yang mencoba untuk memisahkan Elsie dan Jack dengan mengirimkan surat penari yang mengancam nyawa mereka. Dia melakukannya karena ia masih mencintai Elsie dan ingin kembali bersamanya.

Penyelesaian kasus: Holmes membantu Elsie dan Jack melindungi diri mereka dari bahaya yang mengancam dan menghadapi Alfred Cubitt. Dia berhasil membujuk Alfred untuk menyerah dan menyerahkan senjatanya.

Kisah ini menunjukkan keahlian Holmes dalam memecahkan kode dan melindungi kliennya dari bahaya yang mengancam nyawa. Ini juga menunjukkan pentingnya karakter seperti kesetiaan dan kepercayaan dalam hubungan manusia, serta bahaya dari cinta yang tak terbalas. Selain itu, kisah ini menunjukkan betapa pentingnya mencari kebenaran di balik pesan-pesan yang tidak jelas dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai.

"The Hound of the Baskervilles" adalah salah satu novel Sherlock Holmes yang paling terkenal yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle. Kisah ini melibatkan misteri kematian anggota keluarga Baskerville dan teror dari seekor anjing setan yang menghantui rumah Baskerville. Berikut adalah beberapa poin penting dalam kisah "The Hound of the Baskervilles":

Warisan Baskerville: Kisah dimulai dengan kematian Sir Charles Baskerville, anggota keluarga Baskerville yang terkaya dan terakhir. Kematian Sir Charles menimbulkan pertanyaan tentang warisan Baskerville yang besar.

Legenda hantu anjing setan: Keluarga Baskerville terkenal dengan legenda hantu anjing setan yang menghantui keluarga dan telah membunuh banyak anggota keluarga di masa lalu.

Dr. James Mortimer: Dr. Mortimer adalah teman Sir Charles dan juga pengacara keluarga Baskerville. Dia menghubungi Holmes untuk membantunya menyelesaikan misteri kematian Sir Charles dan memberikan warisan Baskerville kepada penerus sah.

Henry Baskerville: Henry Baskerville adalah penerus sah yang diharapkan untuk mewarisi kekayaan keluarga Baskerville. Dia meminta bantuan Holmes untuk membantunya melawan teror anjing setan yang mengancam hidupnya.

Penyelesaian kasus: Holmes menyelesaikan kasus dengan mengungkapkan identitas sebenarnya dari anjing setan dan mengungkapkan motif di balik kematian Sir Charles. Dia dan Watson menangkap penjahat dan membebaskan keluarga Baskerville dari teror.

Kisah ini menunjukkan kemampuan Holmes yang luar biasa dalam menyelesaikan kasus, bahkan ketika kasus tersebut melibatkan elemen-elemen supranatural seperti anjing setan. Ini juga menunjukkan pentingnya memecahkan misteri dari masa lalu keluarga Baskerville untuk memahami kasus saat ini. Selain itu, novel ini menunjukkan pentingnya karakter seperti keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi teror yang menakutkan dan mengungkap kebenaran.

 "The Adventure of the Speckled Band" adalah salah satu kisah pendek paling terkenal dari seri Sherlock Holmes yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle. Kisah ini melibatkan kematian misterius seorang wanita muda dan Holmes ditugaskan untuk menyelesaikan kasus tersebut. Berikut adalah beberapa poin penting dalam kisah "The Adventure of the Speckled Band":

Helen Stoner: Helen Stoner adalah wanita muda yang menemui Holmes untuk meminta bantuan dalam menyelidiki kematian saudara perempuannya, Julia. Dia mencurigai bahwa ayah tirinya, Dr. Roylott, terlibat dalam kematian saudara perempuannya.

Dr. Grimesby Roylott: Dr. Roylott adalah seorang dokter yang tidak ramah dan kejam, terutama pada anak-anaknya. Dia adalah seorang pria yang kasar dan memiliki sejarah kekerasan, termasuk membunuh pembantunya di India.

Speckled Band: Julia melihat "Speckled Band" sebelum kematiannya. Setelah mendengar cerita Helen, Holmes mulai mencari tahu tentang Speckled Band dan menemukan bahwa itu adalah ular piton yang sangat berbahaya.

Pembunuhan di malam hari: Holmes dan Watson menginap di rumah Stoner dan menunggu malam untuk menyelidiki lebih lanjut. Pada malam itu, mereka mendengar suara-suara aneh di sekitar kamar Helen dan berhasil menyelamatkannya dari serangan Speckled Band.

Dr. Roylott meninggal: Dr. Roylott akhirnya meninggal dalam serangan Speckled Band yang ditujukan pada Holmes dan Watson, setelah rencananya terbongkar dan ia tidak berhasil membunuh Helen.

Kisah ini menunjukkan keahlian Holmes dalam menyelesaikan kasus, bahkan ketika kasus tersebut melibatkan unsur-unsur yang supranatural seperti Speckled Band. Ini juga menunjukkan pentingnya keberanian dan keberanian dalam menghadapi kasus-kasus yang berbahaya.

"A Scandal in Bohemia" adalah salah satu kisah pendek paling terkenal dari seri Sherlock Holmes yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle. Kisah ini melibatkan seorang wanita bernama Irene Adler yang menantang kemampuan detektif legendaris itu. Berikut adalah beberapa poin penting dalam kisah "A Scandal in Bohemia":

• Irene Adler: Irene Adler adalah seorang sopran yang cantik dan cerdas yang mempertaruhkan reputasinya sebagai wanita terhormat. Dia memiliki foto-foto yang dapat merusak reputasi seorang raja, dan Holmes ditugaskan untuk mengambil foto-foto tersebut.

• Holmes terkesan oleh Adler: Holmes terkesan oleh kecerdasan dan kepandaian Adler, meskipun dia adalah seorang wanita. Dia bahkan mengatakan, "Dia memiliki otak yang luar biasa, dan tidak ada yang bisa menyainginya."

• Pertemuan Holmes dan Adler: Adler memenangkan pertarungan melawan Holmes dan berhasil menghindari upaya Holmes untuk mengambil foto-foto tersebut. Adler melarikan diri dan meninggalkan pesan yang memenuhi Holmes dengan rasa hormat padanya.

• Adler meninggalkan sebuah foto: Adler meninggalkan sebuah foto yang bertuliskan "Untuk Sherlock Holmes, penghormatan dari Irene Adler". Holmes menghargai foto tersebut sebagai kenangan dari seorang lawan yang tangguh.

• Holmes merasa sedikit terbuka: Akhir kisah ini menunjukkan Holmes merasa sedikit terbuka terhadap perempuan, di mana dia biasanya menunjukkan sedikit atau bahkan tidak sama sekali emosi terhadap mereka. Hal ini dapat dilihat ketika Holmes mengakui, "Dia memiliki kepandaian dan keindahan yang mengesankan. Saya tidak pernah melihat wanita seperti dia."

"A Scandal in Bohemia" adalah kisah yang menarik dan menunjukkan bahwa bahkan Holmes, yang dianggap sebagai detektif paling terampil, bisa dikalahkan oleh kecerdasan dan kecerdikan seorang wanita seperti Irene Adler.

Novel-novel tentang detektif legendaris Sherlock Holmes, yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle, memiliki banyak kasus menarik yang mempertaruhkan kemampuan deduksi dan analisis yang luar biasa dari Holmes. Berikut adalah beberapa kasus paling menarik dalam novel Sherlock Holmes:

"The Adventure of the Speckled Band" - Holmes ditugaskan untuk menyelidiki kematian seorang wanita muda yang meninggal secara misterius setelah melihat hantu ular. Kasus ini memiliki plot twist yang mengejutkan.

"The Hound of the Baskervilles" - Holmes menyelidiki kematian seorang ahli waris yang dicurigai dibunuh oleh hantu anjing. Kasus ini melibatkan unsur-unsur supranatural yang menambah keseruan cerita.

"The Adventure of the Dancing Men" - kasus ini melibatkan pesan-pesan kode yang dikirim oleh seorang mantan pengungsi Amerika Serikat. Holmes harus memecahkan kode tersebut untuk menyelidiki kasus ini.

"The Adventure of the Final Problem" - Holmes harus menghadapi musuh terbesarnya, Profesor Moriarty, dalam pertarungan akhir yang mengarah pada akhir yang tragis.

Kasus-kasus di atas merupakan beberapa contoh kasus menarik dalam novel Sherlock Holmes, tetapi sebenarnya ada banyak kasus lain yang tidak kalah menarik dan penuh dengan teka-teki dan intrik.

 Kasus ini bermula dari proyek pengadaan e-KTP yang bernilai miliaran rupiah, yang dikerjakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Dalam pelaksanaannya, terdapat indikasi pelanggaran hukum dan kecurangan, seperti adanya permainan tender, penyalahgunaan anggaran, dan pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

Beberapa pejabat pemerintah dan swasta yang terlibat dalam kasus ini kemudian ditangkap dan diadili di pengadilan. Beberapa di antaranya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara.

Kasus e-KTP ini menjadi sorotan media dan publik karena nilainya yang besar dan melibatkan banyak pihak. Kasus ini juga memperlihatkan tingginya tingkat korupsi di Indonesia dan perlunya upaya-upaya untuk mencegah dan memberantas korupsi di semua tingkatan.

Kasus e-KTP di Indonesia bermula pada tahun 2011 ketika pemerintah Indonesia meluncurkan proyek pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Proyek tersebut diperkirakan bernilai sekitar Rp. 6,7 triliun (sekitar US $450 juta pada saat itu).

Namun, pada tahun 2015, Menteri Dalam Negeri saat itu, Tjahjo Kumolo, memberhentikan proyek tersebut karena dianggap terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaannya. Namun, pada tahun yang sama, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut dengan anggaran yang lebih besar, yaitu sekitar Rp. 5,9 triliun (sekitar US $440 juta pada saat itu).

Setelah itu, terungkap bahwa terdapat indikasi pelanggaran hukum dan kecurangan dalam pelaksanaan proyek tersebut, seperti adanya permainan tender, penyalahgunaan anggaran, dan pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Beberapa pejabat pemerintah dan swasta juga diduga terlibat dalam kasus ini, seperti Setya Novanto (mantan Ketua DPR), Anas Urbaningrum (mantan Ketua Partai Demokrat), Andi Narogong (kontraktor), serta beberapa pejabat Kementerian Dalam Negeri.

Pada akhirnya, pada tahun 2017, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Setya Novanto atas dugaan korupsi dalam proyek e-KTP. Setelah itu, KPK terus melakukan penyelidikan dan memanggil sejumlah saksi dalam kasus ini.